Rabu, 29 April 2009

GARRY JUNKHEAD


The Band

Garry Junkhead adalah sebuah grup musik asal Bandung. Terbentuk pada tanggal 31 Desember 2008. Beranggotakan Gia (Vokal), Adit (Gitar & Keyboard), Reza (Gitar), Romi (Drum), dan Yaya (Bass).

Nama Garry Junkhead adalah gabungan dari 2 kata. Garry dari Gia-Adit-Reza-Romi-Yaya. Dan Junkhead diambil dari istilah dari salah satu forum Indonesia di internet (Kaskus.us)

Konsep musik Garry Junkhead adalah rock yang memadukan unsur-unsur lain, seperti pop, funk, alternatif, goth, dan klasik. Grup-grup band yang secara tidak langsung mempengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak musik Garry Junkhead, antara lain Muse, Coldplay, U2, Radiohead, Andra and the Backbone, Padi, Dewa 19, dan sebagainya.

History

Sejarah awal terbentuknya band Garry Junkhead bisa dibilang dari pencarian masing-masing personil. Dan pencarian mereka berakhir ketika bertemu di salah satu forum di internet. Setelah mencoba melakukan Jam session, tiap-tiap personil merasa cocok satu sama lain. Dan akhirnya sepakat untuk melanjutkan band ini.

The Player

- Gia Andrayati Raharja (Gia/Vocal)

- Muhammad Isra Parulian Adhyatma (Adit/Guitar&Keyboard)

- Reza Mahdi Daniswara (Madu/Guitar)

- Romi Hermawan (Romi/Drum)

- Iskanda Napia (Yaya/Bass)

Songs

1. Hari Penantian

2. With You

3. Last Sin

4. Ampuni Aku

5. Children's Pray

6. Indonesiaku

Indie Music is Freedom !

Indie is Freedom !
by
erickningrat


Pokoknya edisi sekarang bahasanya tentang musik ( cenderung ke idealisme movement ) . maklum nyang punya blog hobinya musik dan sudah menjadi hal yang klasik jika hobi seorang blogger kadang tercermin di isi postingannya :lol: manusiawi banget khan?

kali ini gw pengen ngebahas tentang pentingnya berindie ( ngeband dengan cara indie ). karena dengan berindie sudah mencerminkan sikap kemandirian kita dalam bermusik. namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sampai di mana daya tahan suatu band dalam berindie? pertanyaan yang sangat penting terhadap eksistensi dalam brindie movement .

bahasan faktor - faktor pendukung dalam ngeband secara indie ( indipendent ) adalah sebagai berikut :

1. komitment awal.
hal ini penting jika kita akan menentukan kemana arah band kita, karena banyak band2 yang rontok ketika mereka tidak mempunyai komitmen dalam menentukan arah pergerakan band mereka. sehingga arah mereka ke depan semakin tidak jelas dan akhirnya tenggelam dengan sendirinya ( seleksi alam ). hal ini sudah lumrah karena banyak dari anak2 band tidak berani ato hanya sekedar ” having fun aja “ untuk memberikan dispensasi atas keraguan mereka terjun langsung di dunia indie ( totality ).

2. keterbatasan infomasi tentang indie network soceity movement.asumsi gw bahwa band2 indie harus punya jejaring pergerakan indie yang bukan saja berbasis di habitat mereka saja tapi yang lebih di butuhkan adalah bagaimana akses infomasi dan kerja sama dengan band - band indie kota lain bisa lebih bagus dan kuat sehingga akan tercipta indie network soceity movement yang tumbuh dan berkembang. dan akses tentang jejaring pergerakan indie ini harus di butuhkan oleh band - band indie movement baru untuk memperkuat movement mereka. sehingga band2 indie ini sudah bisa menjadi mainstream sendiri yang bukan mengkrucut ( terpusat ) tapi lebih kepada jejaring sub - sub comunity indie yang saling berinteraksi dengan network soceity yang lainnya dan tetap dalam movement. pergerakan band indie ini bukan pergerakan secara radikal oleh person/sub comunity saja yang hanya menjadi tren2 sesaat sebagai batu loncatan menuju major label. tapi merupakan manifesto resistan terhadap major label dengan penyeragaman karyanya. jejaring ini bisa sangat membantu anak2 band indie dari sabang sampai merauke dalam membangun komunikasi mereka yang interaktif.

3. keterbatasan materi/uang.
sudah menjadi masalah klasik, bahwa materi/uang sangat berpengaruh dalam ketahanan sebuah band indie. hal ini cenderung ke kebutuhan primary band, seperti kebutuhan akan home band, home recording. home band dan home recording merupakan kebutuhan penting tampa mengenyampingkan kebutuhan2 yang lain. karena kedua hal itu merupakan dapur pacu dalam menciptakan karya dan kreasi. tapi kedua hal itu bukan merupakan syarat mutlak untuk membentuk sebuah band indie.

4. kekompakan team.
kunci sukses dari eksistensi sebuah band adalah kekompakan kerjasama internal team dalam menentukan arah selanjutanya. kuatnya suatu band adalah daya tahan mereka dalam memecahkan masalah secara team. masalah sebesar apapun jika di selesaikan secara kerjasam team ( the power of team ) maka akan terselesaikan dengan baik dan efektif. seorang leader juga di butuhkan dalam sebuah band.

5. semangat.
tugas musisi adalah berkarya, yang penting berkarya apapun bentuknya dan karya yang di hasilkan. banyak musisi yang jatuh ( down ) ketika karya2 mereka tidak di hargai di lingkungan mereka .sehingga proses kreasi dan daya cipta pun terhenti sampai di situ, dan mencari jalan pintas dengan menyebut bahwa ngeband bukan tujuan hidup mereka. ini merupakan kemunduruan menurut gw karena kita berkarya bukan untuk mencari nilai berdasarkan kuantiti semata tapi lebih kepada hubungan estetika antara kita dan karya yang kita hasilkan. kerja dan ngeband khan bisa sejalan? seorang anak band ga musti yang hidup di musik mulu. seorang dokter pun bisa jadi anak band indie, why not? di sanalah letak kebebasan berindie dari pada ber major label ( indie is freedom ). indie band bukan milik satu kalangan saja,semangat dalam berindie sangat di perlukan sebagai bahan bakar untuk proses yang lebih baik lagi untuk menghindari wacana penyeragaman selera.

banyak dari kita termasuk gw, menganggap bahwa major label sekarang identik dengan band2 cengeng. itu memang benar, tapi ada hal yang tidak kalah pentingnya bahwa sejatinya major label merupakan bentuk industri movement mainstream yang beroreantasi ke profit ( profit oriented ). sehingga mereka akan terus bergerak secara di namis mengikuti selera pasar. jadi saat ini mungkin saja mereka menggandeng band2 pop melow sebagai kawan bisnisnya.tidak menutup kemungkinan jika suatu saat kebutuhan pasar berubah, maka secara dinamis major label akan terus berinovasi dan mengikuti selera pasar tersebut. hari ini mereka menjadi identik dengan band2 melow, bisa saja dua puluh tahun lagi mereka identik dengan musik metal ( karena selera pasar ) . dan pada saat itu sub budaya musik melow sudah menjadi jombie ( tidak di butuhkan pasar lagi ) dan mereka menjadi resistan sama seperti band2 underground movement saat ini. semua bisa saja berubah dan menjadi kebalikan. so coba pikirkan?

jadi indie movement terbuka untuk semua genre ( semua jenis musik ). mau metal, pop , emo , punk , hardcore , skin , keroncong , gotich, campur sari , reggae, hip hop, etc etc semua bisa di kondisikan dalam suatu movement. karena nilai dari jiwa indie sendiri adalah budaya counter culuter yang lahir karena semangat penolakan terhadap penyeragaman karya. major label dan indie label merupakan musuh abadi sekaligus rival yang saling membutuhkan. membutuhkan karena indie resistan dari major, tampa major tidak ada indie. tergantung kita di posisi mana sekarang. dan pentingnya kita berindie dan menanamkan semangat ke indian kita agar proses kreasi dan keragaman karya dapat terjaga dan menjadi berimbang.

indie is freedom !

www.erickningrat.wordpress.com